Merdeka.com – Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas pada Sabtu (11/3) malam. Longsoran awan panas ini dikeluarkan Gunung Merapi pada pukul 23.01 WIB.
Berdasarkan knowledge BPPTKG Yogyakarta, diketahui awan panas longsoran ini memiliki jarak luncur 1.800 meter atau 1,8 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
“Terjadi awan panas yang jatuh pada pukul 23.01 WIB dengan jarak luncur 1.800 meter ke arah barat daya (hulu Kali Bebeng),” kata BPPTKG dalam keterangan tertulis.
BPPTKG pada periode pengamatan pukul 18.00 hingga 24.00 WIB mencatat 12 awan panas yang jatuh di Gunung Merapi. Selain itu juga terdapat 3 guguran lahar pijar dengan jarak luncur maksimal 1000 meter dari puncak Gunung Merapi.
BPPTKG menjelaskan potensi bahaya saat ini berupa guguran lahar dan awan panas di sektor selatan-barat daya antara lain Kali Boyong dengan jarak maksimal 5 km, Kali Bedog, Krasak, Bebeng maksimal 7 km.
Di sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol sejauh 5 km. Sedangkan lontaran materials vulkanik jika terjadi letusan eksplosif dapat mencapai radius 3 km dari puncak.
“Masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas di daerah yang berpotensi bahaya. Masyarakat harus mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik erupsi Gunung Merapi dan mewaspadai bahaya lahar, terutama saat hujan di sekitar Gunung Merapi,” kata BPPTKG.
“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka standing aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” kata BPPTKG.
[rhm]